
“Bagaimana saya bisa ikut mengabarkan Kabar Baik?”
“Saya masih kecil, pasti sulit kalau saya ingin menunjukkan Teladan Tuhan Yesus.”
“Saya rajin berdoa dan baca Alkitab dan berdoa, apakah itu sudah cukup?”
“Apakah melayani itu hanya tugas pendeta, pengajar agama, dan majelis?”
Banyak pertanyaan-pertanyaan sederhana dari muncul di kelapa kita yang menyatakan keinginan untuk berkarya dalam Tuhan, kemauan untuk turut serta menyatakan Kabar Baik dan antusiasme untuk bekerja di ladang Tuhan. Terkadang tidak gampang memberikan jawaban yang sederhana, mudah dipahami dan bisa secara langsung diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Di sisi lain, tidak sedikit cara untuk menjawab dan memberikan pengarahan untuk pertanyaan sederhana tersebut. Contoh kehidupan nyata yang bisa dialami di kehidupan, kesaksian yang bisa dengan mudah dilihat pada media online ataupun kisah pencapaian yang dialami oleh tokoh-tokoh Kristen yang terkenal merupakan sedikit dari banyak petunjuk yang bisa didapatkan.
Selain itu, analogi adalah salah satu panduan untuk yang bisa dipakai untuk memudahkan dalam mengingat bagaimana kita bisa berkarya bagi Tuhan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, analogi berarti persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan.
Tuhan Yesus menggunakan analogi dalam menyampaikan ajaran-ajaranNya. Pada saat Tuhan Yesus berkhotbah di bukit banyak analogi yang disampaikan olehNya. Salah satunya, Matius 5:13-16 yang diberi judul oleh Lembaga Alkitab Indonesia “Garam Dunia dan Terang Dunia”. Analogi bahwa garam tidak boleh tawar, garam untuk menguatkan rasa dan menambah kenikmatan dari makanan. Demikian juga dengan hidup manusia yang harus memberi rasa yang baik. Sementara terang menganalogikan cahaya yang akan menuntun dalam kegelapan. Demikian juga hidup manusia, menuntun mereka yang dalam kegelapan (gelap = dosa) untuk menuju Terang Hidup yang adalah Tuhan Yesus.
Kembali pada pertanyaan-pertanyaan di atas. Satu analogi sederhana yang bisa membantu menjawab adalah TIPS. Kata itu berasal dari Bahasa Inggris, yang salah satunya mengartikan nasihat sederhana atau informasi yang baik untuk bisa melakukan sesuatu hal atau mencapai tujuan dengan lebih mudah. Analogi yang ditarik dari TIPS sebagai cara untuk mudah diingat dalam mengaplikasi berkarya dalam dan untuk Tuhan. TIPS ini dipecah dalam 4 huruf dengan kepanjangan sendiri dari setiap huruf yaitu T = Tell, I = Invite, P = Pray dan S = Show.
“T” yang Mengartikan “Tell”
Latar belakang dari analogi “Tell” pada huruf “T” adalah tertera pada 1 Petrus 4:11 yang menyebutkan, “Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.”
“Menyampaikan Firman Allah” merupakan kunci dari “Tell“. Kita semua didorong untuk menceritakan kehidupan, kuasa dan kasih karunia Tuhan Yesus. Tentunya hal itu dilakukan dengan kemampuan dan kekuatan yang ada pada diri kita. Tidak mungkin dipaksakan kita untuk berkarya seperti pendeta atau seperti orang yang sudah mendalami Alkitab pada sekolah-sekolah keagamaan resmi. Kita bisa menyampaikan karya Tuhan Yesus yang kita dengar di Ibadah Gereja, kita lihat dalam kehidupan sehari-hari/media online dan bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan kita.
“I” yang Mengartikan “Invite”
Matius 28:19-20 menyatakan, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Invite adalah mengajak atau mengundang atau mengingatkan. Selain menyampaikan Kabar Baik, tugas kita juga untuk mengajak mereka melakukan apa yang Allah sudah ajarkan kepada kita pada Alkitab, mengundang mereka untuk percaya adanya Tuhan Yesus serta selalu mengingatkan untuk berbuat kebaikan dan menjauhkan diri dari perbuatan yang tidak berkenan di mata Allah.
“P” yang Mengartikan “Pray”
“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya” (Yakobus 5:16).
Saat kita sudah menyampaikan dan mengundang, tidak selalu mereka akan berbalik badan dan mengikut apa yang kita sampaikan. Jangan kita berputus asa, Pray atau doa adalah jalan keluar selanjutnya yang bisa kita lakukan. Atas segala usaha yang sudah kita lakukan, serahkanlan semua dalam doa karena Dia yang akan melanjutkan karya kita.
Doa Bapa Kami (Matius 6:9-13) yang diajarkan oleh Tuhan Yesus pada saat khotbah di bukit adalah doa yang paling sempurna. Pada doa ini terangkum inti dari berdoa, yaitu mengucap syukur akan kemuliaan Allah, menyerahkan diri sepenuhnya kepadaNya, meminta ampun atas kesalahan dan meminta agar hidup kita selalu dijaga dari kuasa jahat. Demikianlah berdoa tidak perlu panjang tetapi singkat dan merangkum ke empat hal yang diajarkan Tuhan Yesus.
“S” yang Mengartikan “Show”
Banyak sekali ayat dalam Alkitab yang bisa dipakai sebagai dasar dari “Show“. Salah satunya yang terambil dari Yohanes 13:34-35, “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Setalah kita Tell, Invite dan Pray, kita juga dituntut untuk “Show“. Ada istilah dalam Bahasa Inggris Walk the Talk – lakukanlan yang kamu katakan. Dalam Bahasa Indonesia Show diterjemahkan menjadi menunjukkan atau memperlihatkan. Kita harus memperlihatkan hidup dalam sesuai dengan apa yang kita katakan dan ajak kepada orang lain. Kita menunjukkan kasih dan ajaran Tuhan Yesus kepada sesama.
Kadang dalam menunjukkan kita perlu berkorban atau tidak selalu mudah. Untuk itu, ingat bahwa Tuhan Yesus “… telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah” (Efesus 5:2b). Jangan pernah lelah untuk menjadi gambaran Karya Allah dalam kehidupan kita.
Bagaimana Supaya Kita Melakukan T.I.P.S?
Menjadi pertanyaan akhir, Di era modern saat ini dengan segala fasilitas yang sangat memudahkan hidup, seperti misalnya perangkat gawai, bagaimana T.I.P.S. bisa dilakukan? Bagaimana menuntun kita supaya terbiasa menjalankan T.I.P.S.?
Kembali secara sederhana, jangan pernah melepaskan diri dari 3B!
Berdoa secara teratur, bangun komunikasi dengan Dia, Baca Alkitab untuk mencari keberanNya, dan Beribadah untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang Dia.
Ingat!
Tuhan Yesus adalah panutan dan teladan kita. Seperti disampaikan pada Kolose 3:24b, “Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.” Tuhan Yesus tidak pernah lelah untuk menyampaikan pengajarannya kepada setiap orang. Tuhan Yesus tidak pernah berhenti melakukan perbuatan baik. Bahkan di saat ajalnya, Tuhan Yesus mengampuni dosa mereka yang menghujatnya dan salah satu penjahat yang di salib bersama Dia.
BSD, Mei 2022
Regina Nikijuluw
Referensi: